Kamis, 16 Oktober 2014

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI HEWAN SISTEM KARDIOVASKULER



 BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
                 Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung  komponen darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan ven Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler  yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.
B.      Rumusan Masalah
          Bagaimana anatomi fisiologi dalam sistem kardiovaskuler itu?
C.      Tujuan Penulisan
          Makalah ini di buat agar mahasiswa, dapat memahami anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.      Deskripsi Sistem Kardiovaskuler
                   Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memelihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
B.      Anatomi Sistem Kardiovaskuler
                   Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung terus-menerus berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan sangat penting seumur hidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh. Sistem sirkulasi teridiri dari tiga komponen dasar:
          a)       Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar dapat mengalir ke jaringan.
          b)      Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran yang digunakan agar darah dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.
          c)       Darah, berfungsi sebagai media transportasi segala material yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh.




          1.       Jantung
                   a.    Bentuk Dan Letak Jantung
Description: E:\amfiswan\makala\hal7 letak jantung.jpg
                   Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5.
                   Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior .
                   Pada dewasa, rata-rata panjangnya kira-kira 12 cm, dan lebar 9 cm, dengan berat 300 sakpai 400 gram.


          b.      Lapisan Jantung
                          Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

                   a)    Perikardium (Epikardium)
                          Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini adalah suatu membran tipis di bagian luar yang membungkis jantung. Terdiri dari 2 lapisan, yaitu :
                          -           Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar merekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
                          -           Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu
                                      *     Perikardium parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut epikardium, dan
                                      *     Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung.
                   b)    Miokardium
                          Myo berarti “otot”, merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot jantung, membentuk sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini tersusun secara spiral dan melingkari jantung. Lapisan otot ini yang akan menerima darah dari arteri coroner.
                   c)    Endokardium
                          Endo berarti “di dalam”, adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi.
Description: E:\amfiswan\makala\LAPISAN.png
          c.       Ruangan Pada Jantung
Description: E:\amfiswan\makala\ruang jantung 4.png
                          Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi.
                   a)    Atrium Dextra
                                      Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan dibandingkan ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian antero-superior terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga yang disebut Auricle. Permukaan endokardiumnya tidak sama. Posterior dan septal licin dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan paralel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium Dextra merupakan muara dari vena cava. Vena cava superior bermuara pada didinding supero-posterior. Vena cava inferior bermuara pada dinding infero-latero-posterior pada muara vena cava inferior ini terdapat lipatan katup rudimenter yang disebut Katup Eustachii. Pada dinding medial atrium dextra bagian postero-inferior terdapat Septum Inter-Atrialis.
                          Pada pertengahan septum  inter-atrialis terdapat lekukan dangkal berbentuk lonjong yang disebut Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap di bagian anterior dan disebut Limbus Fossa Ovalis. Di antara muara vena cava inferior dan katup tricuspidalis terdapat Sinus Coronarius, yang menampung darah vena dari dinding jantung dan bermuara pada atrium dextra. Pada muara sinus coronaries terdapat lipatan jaringan ikat rudimenter yang disebut Katup Thebesii. Pada dinding atrium dextra terdapat nodus sumber listrik jantung, yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di pinggir lateral pertemuan muara vena cava superior dengan auricle, tepat di bawah Sulcus Terminalis. Nodus Atri-Ventricular terletak pada antero-medial muara sinus coronaries, di bawah katup tricuspidalis. Fungsi atrium dextra adalah tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel dextra dan kemudian ke paru-paru.
                          Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan katup atau pita otot rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan atrium dextra akibat bendungan darah di bagian kanan jantung, akan dikembalikan ke dalam vena sirkulasi sistemik. Sekitar 80% alir balik vena ke dalam atrium dextra akan mengalir secara pasif ke dalam ventrikel dextra melalui katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan mengisi ventrikel dengan kontraksi atrium. Pengisian secara aktif ini disebut Atrial Kick. Hilangnya atrial kick pada Disaritmia dapat mengurangi curah ventrikel.        
                   b)    Atrium Sinistra
                          Terletak postero-superior dari ruang jantung lain, sehingga pada foto sinar tembus dada tidak tampak. Tebal dinding atrium sinistra 3 mm, sedikit lebih tebal dari pada dinding atrium dextra. Endocardiumnya licin dan otot pectinatus hanya ada pada auricle. Atrium kiri menerima darah yang sduah dioksigenasi dari 4 vena pumonalis yang bermuara pada dinding postero-superior atau postero-lateral, masing-masing sepasang vena dextra et sinistra. Antara vena pulmonalis dan atrium sinistra tidak terdapat katup sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan dalam atrium sinistra membalik retrograde ke dalam pembuluh darah paru. Peningkatan tekanan atrium sinistra yang akut akan menyebabkan bendungan pada paru. Darah mengalir dari atrium sinistra ke ventrikel sinistra melalui katup mitralis.
                   c)    Ventrikel Dextra
                          Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di medial atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, tebal dindingnya 4-5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis. Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri. Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel sinistra. Selain itu, bentuk bulan sabit atau setengah bulatan ini juga merupakan akibat dari tekanan ventrikel sinistra yang lebih besar daripada tekanan di ventrikel dextra. Disamping itu, secara fungsional, septum lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan lebih mengikuti gerakan ventrikel sinistra.
                          Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot yang disebut Trabeculae Carnae, yang sering membentuk persilangan satu sama lain. Trabeculae carnae di bagian apical ventrikel dextra berukuran besar yang disebut Trabeculae Septomarginal (Moderator Band). Secara fungsional, ventrikel dextra dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar. Ruang alur masuk ventrikel dextra (Right Ventricular Inflow Tract) dibatasi oleh katup tricupidalis, trabekel anterior, dan dinding inferior ventrikel dextra. Alur keluar ventrikel dextra (Right Ventricular Outflow Tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin, terletak di bagian superior ventrikel dextra yang disebut Infundibulum atau Conus Arteriosus. Alur masuk dan keluar ventrikel dextra dipisahkan oleh Krista Supraventrikularis yang terletak tepat di atas daun anterior katup tricuspidalis.
Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-lahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot ventrikel dextra mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatan resistensi pulmonary, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus dimana resistensi pulmonar meningkat secara akut (seperti pada emboli pulmonary massif) maka kemampuan ventrikel dextra untuk memompa darah tidak cukup kuat, sehingga seringkali diakhiri dengan kematian.
          d)      Ventrikel Sinistra
                   Berbentuk lonjong seperti telur, dimana pada bagian ujungnya mengarah ke antero-inferior kiri menjadi Apex Cordis. Bagian dasar ventrikel tersebut adalah Annulus Mitralis. Tebal dinding ventrikel sinistra 2-3x lipat tebal dinding ventrikel dextra, sehingga menempati 75% masa otot jantung seluruhnya. Tebal ventrikel sinistra saat diastole adalah 8-12 mm. Ventrikel sinistra harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi sitemik, dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer. Sehingga keberadaan otot-otot yang tebal dan bentuknya yang menyerupai lingkaran, mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Batas dinding medialnya berupa septum interventrikulare yang memisahkan ventrikel sinistra dengan ventrikel dextra. Rentangan septum ini berbentuk segitiga, dimana dasar segitiga tersebut adalah pada daerah katup aorta.
Septum interventrikulare terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian Muskulare (menempati hampir seluruh bagian septum) dan bagian Membraneus. Pada dua pertiga dinding septum terdapat serabut otot Trabeculae Carnae dan sepertiga bagian endocardiumnya licin. Septum interventrikularis ini membantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh seluruh ventrikel pada saat kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan di ventrikel sinistra meningkat sekitar 5x lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel dextra; bila ada hubungan abnormal antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septum pasca infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnya jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup aorta ke dalam aorta akan berkurang.
          d.      Katup-Katup Jantung
Description: E:\amfiswan\makala\KATUPO.jpg
                          Katup jantung berfungsi mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Setiap katub berespon terhadap perubahan tekanan. Katub-katub terletak sedemikian rupa, sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah. Katub jantung dibagi dalam dua jenis, yaitu katub atrioventrikuler, dan katub semilunar.
                   a)    Katub Atrioventrikuler
                          Letaknya antara atrium dan ventrikel, maka disebut katub atrioventrikular. Katub yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah katub disebut katub trukuspid Terdiri dari tiga otot yang tidak sama, yaitu: 1) Anterior, yang merupakan paling tebal, dan melekat dari daerah Infundibuler ke arah kaudal menuju infero-lateral dinding ventrikel dextra. 2) Septal, Melekat pada kedua bagian septum muskuler maupun membraneus. Sering menutupi VSD kecil tipe alur keluar. 3) Posterior, yang merupalan paling kecil, Melekat pada cincin tricuspidalis pada sisi postero-inferior Sedangkan katub yang letaknya di antara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua daun katub disebut katub mitral. Terdiri dari dua bagian, yaitu daun katup mitral anterior dan posterior. Daun katup anterior lebih lebar dan mudah bergerak, melekat seperti tirai dari basal bentrikel sinistra dan meluas secara diagonal sehingga membagi ruang aliran menjadi alur masuk dan alur keluar
                   b)    Katub Semilunar
                          Disebut semilunar (“bulan separuh”) karena terdiri dari tiga daun katub, yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan separuh. Katub semilunar memisahkan ventrikel dengan arteri yang berhubungan. Katub pulmonal terletek pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katub aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Adanya katub semilunar ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama systole ventrikel, dan mencegah aliran balik waktu diastole ventrikel.
          e.       SISTEM KONDUKSI JANTUNG

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWSvO9aCuWclB760IY4plspbA0WpiuC4u7DaAFckfFpfVSu_MxF9SUpoHwP31UIinj-K8r1W_-nQR8_8gBIbbStaQ7zA28Gtoc8sG_GmKN8pk6HV-JcObUqQx-Ea5OBpppXHuBESkWgOf5/s1600/5.jpg
                          Impuls untuk terjadinya kontraksi jantung berasal dari SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. SA node meneruskan impulsnya ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus internodal. Ada tiga traktus internodal yaitu wenkebach, bachman dan tohrel.
                          Impuls dari AV node diteruskan ke berkas his kemudian ke serabut purkinye kiri dan kanan, selanjutnya menyebar ke seluruh dinding ventrikel.
          f.       Persarafan Pada Jantung
                          Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis (adrenergik) dan parasimpatis (kolinergik). Saraf simpatis meningkatkan heart rate dan kontraktilitas jantung. Sedangkan saraf parasimpatis (nervus vagus) menurunkan heart rate.
          g.       Pembuluh Darah Besar Pada Jantung
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbntVovNEaXr72K2dVzwAnLavWt1rjXrVLw4cCgvMLnACAchG8OzdtlFvm4mCATQtyrjZip6nR8VTfkkfOK2sZBoVatKIFX0gpl2YmIhOQOQm_wtdV46TECFFoHO2zSQOQJ3lQlnOLnDNq/s1600/6.jpg
                          Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya dengan jantung yaitu :
                   1).   Vena Cava Superior
                          Vena cava superior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan.
                   2).   Vena Cava Inferior
                          Vena cava inferior adalah vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke atrium kanan.
                   3). Sinus Conaria
                          Sinus coronary adalah vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.

                   4).   Trunkus Pulmonalis
                          Pulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
                   5).   Vena Pulmonalis
                          Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.
                   6).   Aorta Asendens
                          Ascending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
                          Descending aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian bawah.
          h.      Suplai Darah Ke Jantung
                          Jantung mendapatkan suplai darah dari arteri koroner. Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab atas jantung itu sendiri, karena darah bersih yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting agar jantung tetap bisa bekerja sebagaimana fungsinya. 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUsWDPrYi11wbwSFnO_79imHXH5eMWjAJ41QavAhNhNC2YbkC2Q05HETs_lgCtBFLHlE5CS-HFxYxZmjONqtPrUeVOtR7pQzVQNxjopmnNZL4qXA6rUcoAQvRH04kIwrEbmQmCiZHXM5Fg/s1600/7.jpg
                          Arteri koroner terbagi dua yaitu arteri koroner kiri dan kanan. Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden) dan arteri sirkumfleksi. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini di bagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.
                          LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan kanan, serta bagian interventrikuler septum. Arteri sirkumfleksi mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel kiri serta 10% mensuplai SA node.
                          Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel kanan, permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node dan 55% mensuplai SA Node.
          i.        Sirkulasi Darah
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoPyGTYZ0TNUCbnz4BugMlCiv0gQ4EIDeKRv0BEZ0KWtJyhtrigNpW7-xKD9Cj_Dsbuobp_f3IxjHBXkjCIDQE9YO58Icsz6FG8HzsCpaWKWgxsdWIKhzDJswv5c2433FwI2SMcWYo2KU4/s1600/8.jpg
                          Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah antara jantung dengan paru-paru.
                          Sirkulasi pulmonal diawali dengan keluarnya darah dari ventrikel kanan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis dan kembali ke atrium kiri melalui vena-vena pulmonalis.
                          Sirkulasi sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Sirkulasi sistemik dimulai dari keluarnya darah dari ventrikel kiri ke aorta kemudian ke seluruh tubuh melalui berbagai percabangan arteri. Selanjutnya kembali ke jantung (atrium kanan) melalui vena cava. Darah dari tubuh bagian atas kembali ke jantung melalui vena cava superior dan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung melalui vena cava inferior.
2.       PEMBULUH DARAH
          a.       Jenis Pembuluh Darah
                          Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler). Secara umum pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika adventisia, tunika media dan tunika intima.
                           Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.
                   Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
Description: E:\amfiswan\makala\PEMBULUH DARAH VENA ARTERI KAPILER.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBipVIJS-sdpkUk7pBOERYIqdrIH9RHc4Z6HTMpNcdCcWLGatNZq1OoH4MIk9qMXcxN-46l4_q4WJr88JdIiD69RscCYgHRrvoefAKIgjBPmQyIOcoW7ZSbIA2_65Jhbpnam59l9di0v9V/s320/9.jpg 

          1)      KAPILER
                          Kapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis, hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan.
                   Fungsi kapiler adalah :
                   -      Penghubung arteri dan vena
                   -      Tempat terjadinya pertukaran zat
                   -      Absorbsi nutrisi pada usus
                   -      Filtrasi pada ginjal
                   -      Absorbsi sekret kelenjar
          2)      ARTERI
                          Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis.
                          Arteri bersifat elastik karena mempunyai lapisan otot polos dan serabut elastik sehingga dapat berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada saat sistol. Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap pengendalian saraf vasomotor.
                          Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah khusus yang disebut vasa vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang disebut vasomotor.
                          Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda, mulai yang besar yaitu aorta kemudian bercabang menjadi arteri dan arteriola.
          3)      VENA
                          Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.
                          Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps).
                          Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi.
                          Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.
3.       DARAH
                   Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfoz_bPMTg3kXaR4foW9x_P2ELOE4DHmLbNAVTksE_I3bVvlPVNYxDiRKPlwE82x9gcr_cMwwuVclhTN0kI-UyYL1VgEZjttfJtyGPsrrRX1PFBMHQ5qJVxwtn6jw9zvzV5PaLTh-udjip/s1600/10.jpg

          Darah berfungsi untuk :
          1.       mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh
          2.       mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh
          3.       mengangkut karbondioksida ke paru-paru
          4.       mengedarkan hormone
          a.       Plasma Darah
                          Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.
                          Plasma darah berupa cairan berwarna kekuning-kuningan dan bersifat alkali. Plasma darah mengandung gas (oksigen dan karbondioksida), hormon, enzim, antigen, antibodi dan protein darah.
                          Protein darah yang terdapat pada plasma adalah albumin, fibrinogen dan globulin. Fibrinogen berperan dalam proses koagulasi (pembekuan darah) dan globulin merupakan komponen dari antibodi (imunoglobulin). Globulin berjumlah sekitar 2-3 gram per 100 ml darah.
                          Albumin dalam plasma berjumlah sekitar 3-5 gram per 100 ml darah. Berperan dalam menjaga tekanan osmotik, sebagai carier (pembawa) untuk zat-zat tertentu dan menyediakan protein untuk jaringan.
          b.      Eritrosit
                          Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah berbentuk bikonkaf (cekung pada kedua sisinya).
                          Haemoglobin terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbondioksida dalam proses transportasi gas.
                          Sel darah merah dihasilkan di limpa, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati. Rata-rata usia hidup sel darah merah mencapai 120 hari.
          c.       Leukosit
                          Sel darah putih bentuknya tidak tetap, bening, tidak berwarna. Ukurannya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah putih dibuat di sumsum merah dan kelenjar limpa. Jumlah sel darah putih sekitar 5000-10.000 per mm3 darah.
                          Ada beberapa jenis sel darah putih yaitu neutrofil, eusinofil, basofil, limfosit, monosit dan sel-sel plasma. Sel darah putih berperan sebagai salah satu komponen kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai fagosit (neutrofil, eusinofil dan makrofag.
          d.      Trombosit
                          Bentuk keping darah tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Ukurannya lebih kecil, sekitar sepertiga ukuran sel darah merah. Trombosit diproduksi pada sumsum merah, berjumlah sekitar 150.000-500.000 per mm3 darah. Trombosit (platelet) berperan penting dalam proses koagulasi (pembekuan) darah.

C.      Fisiologi Sistem Kardiovaskular
                   Jantung berfungsi untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan metabolisme sel seluruh tubuh.
          1.       Struktur Otot Jantung
                          Otot jantung mirip dengan otot skelet yaitu mempunyai serat otot. Perbedaannya otot jantung tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik, otot jantung bersifat involunter. Kontraksi otot jantung dipengaruhi oleh adanya pacemaker pada jantung.
          2.       Metabolisme Otot Jantung
                          Metabolisme otot jantung tergantung sepenuhnya pada metabolisme aerobik. Otot jantung sangat banyak mengandung mioglobin yang dapat mengikat oksigen. Karena metabolisme sepenuhnya adalah aerob, otot jantung tidak pernah mengalami kelelahan.
          3.       Sistem Konduksi Jantung
                          Jantung mempunyai system syaraf tersendiri yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot jantung yang disebut system konduksi jantung. Syaraf pusat melalui system syaraf autonom hanya mempengaruhi irama kontraksi jantung. Syaraf simpatis memacu terjadinya kontraksi sedangkan syaraf parasimpatis menghamabt kontraksi. System kontraksi jantung terdiri atas :
Nodus Sinoatrialkularis (NSA) terletak pada atrium kanan dan dikenal sebagai pacemaker karena impuls untuk kontraksi dihasilkan oleh nodus ini.
                          Nodus Atrioventrikularis (NAV) terletak antara atrium dan ventrikel kanan berperan sebagai gerbang impuls ke ventrikel.
Bundle His adalah serabut syaraf yang meninggalkan NAV.
Serabut Bundle Kanan Dan Kiri adalah serabut syaraf yang menyebar ke ventrikel terdapat pada septum interventrikularis.
Serabut Purkinje adalah serabut syaraf yang terdapat pada otot jantung.
          4.       Tekanan Darah
                   Tekanan darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh darah. Tekanan darah di suatu tempat pada peredaran darah ditentukan oleh tiga macam faktor :1) jumlah darah yang ada pada peredaran darah yang dapat membesarkan pembuluh darah.2) aktivitas ,yaitu mendorong darah sepanjang pembuluh darah.3) tahanan terhadap aliran darah.
                          Tekanan darah merupakan daya yang dilakukan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah. Pegukuran tekanan darah dilakukan dengan dua cara, dengan cara langsung dan tidak  langsung.
                          Secara langsung digunakan untuk pengukuran tekanan darah pada hewan. Tekanan darah dengan cara pembuluh nadi pada umumnya diukur dengan jalan meyisipkan kanula yang terbuat dari gelas ke pembulu nadi carotis atau pembuluh  femoralis. Tidak langsung pada manusia terjadi pada manusia ada tiga cara yaitu: 1) raba, cara periksa raba hanya dapat mengukur tekanan darah sistol dapat dilakukan dengan jalan memompa manset yang dibalut pada lengan atas sampai denyut nadi hilang. Kemudian udara pada manset di keluarkan sedikit demi sedikit sampai denyut nadi terasa pada pertama kali. Denyut pertama kali inilah yang merupakan tekanan sistol. 2) Eskultasi, dapat mengukur tekanan sistol maupun diasol. Mula-mula manset dibalutkan pada bagian atas. Stetoskop ditempelkan pada lengan atas, kemudian dipompa masuk kekantong karet dengan memijit bulb karet. Udara didalam kantong karet dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kelep yang tedapat dalam bulb karet sampai timbul suara pertama kali, suara itu disebut dengan suara sistol. Sementara udara dikantong karet terus dikeluarkan menimbulkan suara yang semakin lenyap. Inilah yang disebut tekanan  diastol.3) Cara Osilasi sama dengan cara eskultasi. Disini tidak menggunakan stetoskop tapi osilometer.
D.      Sistem Peredaran Darah Pada Hewan
          1.       Sistem Peredaran Darah Pada Burung
                          Burung mempunyai janyung yang terdiri dari 4 yaitu atrium kiri dan kanan, ventrikel kiri dan kanan. Darah vena dari seluurh tubuh mengalir ke atrium kanan yang kemudian mengalir menuju ke ventrikal kanan. Dari ventrikal kanan dialirkan melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru dari paru-paru menuju vena pulmonalis ke atrium kiri. Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikal kiri yang kemudian dipompa keluar menuju aorta dan disebarkan ke kepala, hati, usus, dinding tubuh, ginjal. Pada burung ada dua macam peredaran darah yaitu peredaran darah pendek dan panjang. Peredaran panjang dimulai dari ventrikal kiri meunuju kapiler seluruh tubuh ke atrium kanan. Sedangkan peredaran darah pendek adalah dimulai dari ventrikal kanan ke paru-paru ke serambi kiri.
          2.       Sistem daran Darah pada Reptil (Buaya)
                          Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikal kiri dan ventrikal kanan. Dipisahkan oleh dua sekat. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venasus dari sinus venasus darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikal kanan. Ada dua aliran dari ventrikal kanan yaitu: 1) lintasan yang dimulai dengan dari ventrikal kanan menuju arteri pulmonalis paru-paru ke vena pulmonalis ke   kiri. 2) Lintasan yang dimulai dari ventrikal kanan menuju aorta kiri dan bergarbung dengan aorta kanan. Dari atrium kiri dialirkan ke ventrikal kiri kemudian darah mengalir ke aorta kanan sebagain mengalir ke kepala dan sebagain lagi bergabung dengan darah yang berada di aorta kiri menuju ke hati, usus, dinding tubuh, dan ginjal.
          3.       Sistem Peredaran Darah Katak (Amphibi)
                          Jantung terdiri dari 3 ruang yaitu: atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel. galir Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosusb dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa keluar melalui arteri pulmonaris menuju paru-paru menuju vena pulmonaris ke atrium kiri. Itu disebut peredaran darah paru-paru. Kemudian ada peredaran darah sistemik yang lintasannya dimulai dari ventrikel menuju conus arteriosus menuju aorta ventralis seluruh tubuh menuju sinus venosus menuju atrium kanan.
          4.       Peredaran Darah Ikan
                          Terdiri dari dua ruang yaitu yang masing-masing atrium dan ventrikel. Antara dua ruang tersebut terdapat kutub yang berfungsi mengalirkan darah ke satu arah. Darah dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus kemudian masuk ke atrium. Dari Atrium mengalir ke ventrikel menuju arteriosus ke aorta ventralis ke  insang menuju seluruh tubuh ke vena cava ke sinus venosus.
         

5.    Sistem Peredaran Darah pada Tikus
                          Pada tikus, sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh jantung, darah dan darah. Fungsi pembuluh darah adalah untuk memperlancar peredaran darah dan nutrisi di seluruh tubuh. Seperti manusia, jantung tikus terdiri dari empat ruang. Atas dua kamar yang disebut atrium kanan dan kiri, sementara dua ruang bawah dikenal sebagai ventrikel kanan dan kiri. Konstituen darah adalah plasma dan sel darah. Sel darah terdiri dari dua jenis, sel darah putih dan merah. Sel-sel darah putih merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem kekebalan tubuh, sedangkan sel-sel darah merah mengandung hemoglobin, yang mengangkut oksigen ke daerah tubuh yang berbeda. Darah beredar dalam tubuh dengan bantuan arteri dan vena. Arteri membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh darah kembali terdeoksigenasi dari berbagai bagian tubuh ke jantung.
Sistem sirkulasi meliputi sirkulasi baik paru dan sistemik. Sirkulasi paru mengacu pada sirkulasi darah antara jantung dan paru-paru, sedangkan sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah antara jantung dan seluruh tubuh, termasuk paru-paru.
                          Darah terdeoksigenasi atau kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dibawa oleh pembuluh darah. Semua vena mengakhiri menjadi tiga pembuluh darah besar utama, yang dikenal sebagai hak vena cava superior, meninggalkan vena kava superior dan inferior vena cava. Para superior kanan dan kiri vena cava bertanggung jawab untuk membawa darah dari sisi kanan dan kiri dari kepala dan leher, sedangkan inferior vena cava membawa darah terdeoksigenasi dari daerah bawah tubuh ke jantung. Mereka memasuki atrium kanan jantung untuk deposit darah terdeoksigenasi. Dari atrium kanan, darah dipompa ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Kemudian dipompa keluar ke bagasi paru, yang bercabang ke arteri paru kanan dan kiri, yang membawa darah terdeoksigenasi ke paru-paru, untuk pemurnian. Keseluruhan proses ini dikenal sebagai sirkulasi paru-paru.
                          Dalam paru-paru, darah akan oksigen, dan kemudian dibawa ke atrium kiri jantung oleh pembuluh darah paru kanan dan kiri. Dari atrium kiri, itu dipompa ke dalam ventrikel kiri melalui katup bikuspid, dari mana ia masuk ke aorta melalui katup semilunar aorta. Sekarang aorta terbagi menjadi dua bagian, innominate arteri dan lengkung aorta. Arkus aorta adalah bagian di mana tikungan aorta ke kiri. The innominate cabang arteri off ke dalam arteri karotis kanan umum dan arteri subklavia kanan, sedangkan cabang arkus aorta ke arteri karotid kiri umum dan arteri subklavia kiri. Yang umum yang tepat pasokan arteri karotis darah beroksigen ke bagian anterior kanan otak dan leher, sedangkan arteri subklavia yang tepat mengangkut darah ke bahu kanan dan lengan atau kaki depan. Di sisi lain, meninggalkan umum saluran darah arteri karotis ke sisi kiri leher, sedangkan arteri subklavia kiri bertanggung jawab untuk membawa ke bahu kiri dan lengan. Aorta utama tetap sebagai aorta dorsal, memasok darah ke daerah yang lebih rendah dari tubuh. Proses ini disebut sirkulasi sistemik.
http://www.biologycorner.com/resources/rat_circ_vein.gif


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1.    Kardiovaskuler terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3 komponen yaitu  salah satunya adalah hemoglobin dalam darah yang juga berperan dalam sistem sirkulasi.
2.    Jantung telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan dengan proses sirkulasi melalui plasenta.
3.    Anatomi fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena perlu adanya pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan terkait system kardiovaskuler.



DAFTAR PUSTAKA

Nsyadi. 2011. Sistem Kardiovaskuler. (Online). http://nsyadi.blogspot.com/2011/12/anatomi-dan-fisiologi-sistem.html. (Diakses pada tanggal 20 November 2012).
Tulus, Andi. 2009. Anatomi dan Fisisologi Sistem Kardiovaskuler. (Online). http://tulus-andi.blogspot.com/2009/11/anatomi-dan-fisiologi-sistem.html. (Diakses tanggal 20 November 2012).